Siapa sich Mukidi ini? Sampai- sampai ada yang membandingkan elektabilitas seorang Mukidi dengan Gubernut DKI,banyak yang bertanya-tanya, siapa sih Mukidi? Kenapa sih dia jadi bahan candaan? Ada apa dengan Mukidi?
Tak ada yang tahu pasti kenapa nama Mukidi yang terpilih. Tapi konon katanya, nama Mukidi ini memang sudah lama menjadi bahan candaan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Arti Mukidi bergantung kepada siapa yang menafsirkan, bisa berarti positif bisa juga negatif.
Pastinya nama Mukidi ini berkesan ndeso, kampungan, atau bahasa kekiniannya bully able. Tak heran bila joke-joke bermunculan soal Mukidi ini. Bila di Jawa Barat, sosok Mukidi ini mungkin bisa disandingkan dengan Kabayan.
Saat ini nama Mukidi terus merajai isu di beberapa group social media. Orang-orang terus menyebarkan joke tentang seorang Mukidi. Bahkan ada beberapa orang yang menyebar foto orang bernama Mukidi. Sekali lagi Mukidi ini sebatas canda. Orang-orang pun sepertinya walau tak mengerti bagaimana Mukidi bisa ramai, akhirnya menikmati joke soal Mukidi.
Mukidi hanyalah sebuah candaan, jadi jangan terlalu serius menyikapinya. Nikmati saja keriuhan masyarakat di era digital. Kelucuan Mukidi ini apabila dalam batas wajar tentu tak mengapa. Mungkin ini lebih baik daripada menyebar isu SARA atau fitnah. Enjoy Mukidi! Atau Anda punya cerita lain soal asal usul joke Mukidi?
Bahkan seorang sekretaris Presiden ,Pramono Anung dan
seorang ahli telematika sekelas Roy Suryo pun tidak luput untuk memberi
komentar diakun twiternya tentang seorang, Ada apa dengan Mukidi?
Diantara joke-joke yang beredar di beberapa group social media seperti joke soal Mukidi adalah:
Jaya adalah tetangga Mukidi, tapi mereka tak pernah rukun. Mukidi merasa Jaya adalah saingannya.
Jika Jaya beli sepeda baru, Mukidi tidak mau kalah. Mukidi ya beli sepeda baru juga.
Ketika menjelang Lebaran, rumah Jaya dicat merah. Besoknya, Mukidi mengecat dengan warna merah juga.
Karena kini 17 Agustusan, Jaya memasang spanduk di depan rumah bertulisan "INDONESIA TETAP JAYA".
Hati Mukidi panas dan memasang spanduk juga dangan tulisan "INDONESIA TETAP MUKIDI"
Jaya adalah tetangga Mukidi, tapi mereka tak pernah rukun. Mukidi merasa Jaya adalah saingannya.
Jika Jaya beli sepeda baru, Mukidi tidak mau kalah. Mukidi ya beli sepeda baru juga.
Ketika menjelang Lebaran, rumah Jaya dicat merah. Besoknya, Mukidi mengecat dengan warna merah juga.
Karena kini 17 Agustusan, Jaya memasang spanduk di depan rumah bertulisan "INDONESIA TETAP JAYA".
Hati Mukidi panas dan memasang spanduk juga dangan tulisan "INDONESIA TETAP MUKIDI"


0 Response to "Ada Apa Dengan Mukidi?"
Post a Comment