Puisi Tarsisius Ramto Idong (TRI); AYAH

Puisi -Puisi Karya: Tarsisius Ramto Idong (TRI)


Puisi Kesepuluh

















AYAH

Aku ingin melipat jarak dan segera
Meraih jemari keriputmu
Ingin ku bisikkan kepadamu sejuta syukur
Atas peluhmu sepanjang hidupku

Desa Putra, Februari 2017
Sambil menikmati hujan

Puisi Kesebelas














Salahkah Aku Menjadikanmu Yang Terakhir?


Dan gugur daun-daun pinus
Jatuhnya melambai di genangan air
Bekas hujan dan cerita eloknya kita berjalan pulang dari kampung seberang
Kau katakan cinta
Menuntaskan geloraku yang t'lah lama
Aku juga mencintaimu...
Masih sempat aku katakan
Saat kau mendekap erat tubuhku
Mencium rambutku
Salahkah aku menjadikanmu yang terakhir?
Kita sampai di kampung
Berpisah di ujung simpang
Kita untaikan janji bertemu lagi esok
Masih
Masih sempat malamnya ku tuliskan perjalanan kita
Cinta yang membara di dada
Esoknya...
Aku menunggumu di halte tua - tempat pertama kita jumpa-
Kau datang
Tanpa raga
"Gildan meninggal tadi malam"
Salahkah aku menjadikanmu yang terakhir?

 Puisi Keduabelas













UNTUKMU YANG KU SAYANG

Mengundang cerita
Memilin rindu
Tiap waktu
Cintaku

Desa Putra 160217

Source: Group Facebook SASTRA PUJANGGA INDONESIA 

--------------------&*&--------------------

Renung Sejenak:


"

“Definisi kesepian yang sebenarnya adalah hidup tanpa tanggung jawab sosial”
--Goenawan Mohamad--
 



0 Response to "Puisi Tarsisius Ramto Idong (TRI); AYAH"

Post a Comment